Sahabat
Edukasi yang berbahagia… Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi, Purwadi Arianto, memberikan apresiasi terhadap
penyelenggaraan National Future Learning Forum 2025. Menurutnya, forum ini
menjadi momentum penting untuk memperkuat ekosistem pembelajaran Aparatur Sipil
Negara agar lebih modern, terintegrasi, dan siap menghadapi tantangan masa
depan.
Dalam
pidatonya, Purwadi menekankan bahwa perubahan global yang berlangsung sangat
cepat menuntut birokrasi untuk menjadi lebih gesit serta meninggalkan
pendekatan pembelajaran yang berjalan sendiri-sendiri. Ia menyatakan bahwa
Indonesia memerlukan ekosistem pembelajaran yang kuat, terbuka, dan
kolaboratif, yang mampu mempertemukan unsur pemerintah, dunia akademik, sektor
swasta, komunitas, dan para praktisi agar saling melengkapi dan memperkaya satu
sama lain.
Dalam
ekosistem tersebut, Lembaga Administrasi Negara berperan sebagai pusat
keunggulan dalam menyusun standar dan metodologi pembelajaran Aparatur Sipil
Negara. Sementara itu, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi berfungsi sebagai penentu kebijakan yang memastikan arah pengembangan
kompetensi berjalan terstruktur dan selaras dengan agenda reformasi birokrasi
nasional.
Purwadi juga menyoroti posisi Indonesia dalam Blavatnik Index of Public Administration, di mana Indonesia memperoleh skor sekitar 0,61 dan menjadi peringkat kedua tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Meski merupakan capaian baik, ia menegaskan bahwa prestasi tersebut harus dibarengi peningkatan profesionalisme, etos kerja, serta budaya pelayanan publik yang konsisten.
Lebih
lanjut, ia menjelaskan bahwa arah reformasi birokrasi ke depan menuntut
birokrasi yang lebih responsif dan tidak mempersulit masyarakat. Pelaksanaan
kebijakan harus cepat, tepat, dan fokus pada program prioritas. Ia juga
menekankan pentingnya pengawasan yang kuat untuk mencegah kebocoran anggaran
serta pemanfaatan teknologi digital guna memperluas akses pendidikan dan
layanan dasar.
Dalam
kesempatan itu, Purwadi menekankan bahwa koordinasi lintas lembaga sangat
dibutuhkan, terutama dalam menyukseskan agenda nasional seperti pengentasan
kemiskinan, ketahanan pangan, dan ketahanan energi. Penguatan kualitas sumber
daya manusia birokrasi turut menjadi fondasi penting dalam mendukung
transformasi pemerintahan dan pelayanan publik yang relevan dengan kebutuhan
mendatang.
Menurutnya,
Aparatur Sipil Negara harus memiliki literasi digital yang mumpuni, mampu
berkolaborasi lintas sektor, berkomunikasi dengan baik, memiliki empati, serta
memiliki perspektif global. Ia menekankan bahwa kesenjangan kompetensi harus
diatasi melalui pembelajaran yang terarah, inklusif, dan merata di seluruh
instansi pemerintah.
Undang-Undang
Aparatur Sipil Negara mengamanatkan pengembangan kompetensi berkelanjutan
melalui Sistem Pembelajaran Terintegrasi yang menghubungkan proses belajar
dengan seluruh elemen manajemen Aparatur Sipil Negara. Model pembelajaran
70:20:10—yang terdiri dari pengalaman kerja, interaksi dan bimbingan, serta
pelatihan formal—dianggap mampu menjaga relevansi kompetensi dengan kebutuhan
birokrasi modern. Peta jalan pengembangan kompetensi Aparatur Sipil Negara dari
tahun 2019–2024 hingga 2031–2045 juga diarahkan untuk membentuk aparatur yang
berintegritas, adaptif, produktif, dan kompetitif menuju Indonesia Emas 2045.
Di akhir
sambutannya, Purwadi kembali menegaskan pentingnya kolaborasi seluruh pemangku
kepentingan. Ia menyebut bahwa mutu birokrasi sangat ditentukan oleh kualitas
sumber daya manusia yang mengelolanya, dan setiap Aparatur Sipil Negara berhak
mendapatkan kesempatan yang setara untuk berkembang. Ia juga menyampaikan
apresiasi kepada Lembaga Administrasi Negara atas penyelenggaraan forum
tersebut serta berharap hasilnya dapat memberikan kontribusi nyata bagi
peningkatan kualitas pelayanan publik dan kemajuan birokrasi Indonesia. Semoga
bermanfaat dan Salam Edukasi!
Referensi
artikel : Wamen PANRB Dorong Penguatan Ekosistem Pembelajaran ASN di Era Perubahan Cepat - MenPANRB.go.id

0 Komentar di "Peta Jalan/Roadmap Pengembangan Kompetensi ASN Membentuk Aparatur Yang Berintegritas, Adaptif, Produktif, dan Kompetitif Menuju Indonesia Emas 2045"
Posting Komentar